A. PENDAHULUAN
Untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlu disediakan dan diselenggarakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat ( Public Health Service ) yang sebaik-baiknya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan masyarakat yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan ( Health Needs ) dari masyarakat. Namun dalam praktek sehari-hari ternyata tidaklah mudah untuk menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat yang maksimal. Masalah pokok yang dihadapi adalah sulitnya merumuskan kebutuhan kesehatan yang ada dalam masyarakat karena pola kehidupan masyarakat yang beraneka ragam sehingga mengakibatkan kebutuhan kesehatan yang ditemukan juga beraneka ragam. Untuk mengatasinya, telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa perumusan kebutuhan kesehatan dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Misalnya ; apabila dalam suatu masyarakat banyak ditemukan masalah kesehatan berupa penyakit menular ( TBC ), maka pelayanan kesehatan yang disediakan akan lebih diarahkan kepada upaya untuk mengatasi masalah penyakit menular tersebut. Apabila hal ini kemudian dikaitkan dengan upaya untuk mengetahui Frekwensi, Penyebaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi suatu masalah kesehatan dalam masyarakat, maka tercakup dalam suatu cabang Ilmu Khusus yang disebut dengan Epidemiologi. Dan Epidemiologi ini merupakan inti dari Ilmu Kesehatan Masyarakat. ( Gordis, 2000 ).
Epidemologi, sebagai ilmu diagnosa kesehatan masyarakat,terus berkembang dari pengalaman menghadapi sepak terjang penyakit sebagai fenomena massa.Ketika wabah penyakit menular melanda bangsa-bangsa di dunia ,epidemologi diartikan sebagai ilmu tentang epidemi (wabah). Untuk mengatasi suatu wabah yang tengah bercambuk ,perlu di ketahui bagaimana menjalarnya wabah tersebut dengan mengamati siapa-siapa yang terserang,dimana wabah menyerang sejumlah orang tertentu.
Pada perkembangannya dapat diartikan sebagai, ilmu tentang Distribusi (penyebaran) dan Determinan (faktor-faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan.Dari definisi di atas munculah pertanyaan bagaimana peranan epidemologi dalam pemecahan masalah kesehatan.
B. PEMBAHASAN
Dalam bidang kesehatan, pengenalan masalah merupakan suatu landasan bagi pengelolaan kesehatan, yaitu untuk merencanakan ataupun mengatasi masalah yang dihadapi. Brian Mac Mahon (1970) , pakar Epidemiologi AS bersama Thomas F pugh penulis buku “Epidemiologi : Principles And Methods”
“Epidemiologi is the study of the disribution and determinants of disease frequency in man”. Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab penyakit frekuensi pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu.
Tampak bahwa Mac Mahon menekankan Epidemiologi sebagai suatu pendekatan metodologi dalam menentukan distribusi penyakit dan mencari penyebab mengapa terjadi distribusi sedemikian dari suatu penyakit.
Regional Committe Meeting ke-42 menetapkan definisi epidemologi, yaitu ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari peristiwa kesehatan dan peristiwa lainya yang berhubungan dengan kesehatan yang menimpa sekelompok masyarakat ,dan menerapkan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah-masalah kesehatan .Sementara dalam definisi yang lain, epidemologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari distribusi, frekuensi, dan determinan penyakit atau masalah kesehatan pada masyarakat.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut diatas, terkandung tiga komponen penting dalam epidemologi yaitu : 1) Frekuensi, 2) distribusi, 3) Determinan.
1. Frekuensi
Merupakan upaya melakukan kuantifikasi atau proses pathologis atas kejadian untuk mengukur besarnya kejadian untuk mengukur besarnya kejadian/masalah serta untuk melakukan perbandingan.Frekwensi yang dimaksudkan disini menunjuk pada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia/masyarakat. Untuk dapat mengetahui frekwensi suatu masalah kesehatan dengan tepat, ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu:
a. Menemukan masalah kesehatan yang dimaksud.
b. Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut
2. Distribusi
Menunjukan bahwa dalam memahami kejadian yang berkaitan dengan peyakit atau masalah kesehatan,epidemologi menggambarkan kejadian tersebut menurut karakter/variabel orang,tempat,dan waktu. Yang dimaksud dengan penyebaran/distribusi masalah kesehatan disini adalah menunjuk kepada pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu. Keadaan tertentu yang dimaksudkan dalam epidemiologi adalah : a. Menurut ciri-ciri manusia ( MAN ) b. Menurut tempat ( PLACE ) c. Menurut waktu ( TIME ) 3. Determinan
Adalah faktor yang mempengaruhi,berhubungan atau memberi risiko terhadap terjadinya penyakit /masalah kesehatan.
Yang dimaksud disini adalah menunjuk kepada factor penyebab dari suatu penyakit/masalah kesehatan baik yang menjelaskan Frekwensi, penyebaran ataupun yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Dalam hal ini ada 3 langkah yang lazim dilakukan yaitu : a. Merumuskan Hipotesa tentang penyebab yang dimaksud. b. Melakukan pengujian terhadap rumusan Hipotesa yang telah disusun. c. Menarik kesimpulan.
C. PERANAN EPIDEMOLOGI DALAM BIDANG KESEHATAN
Dari kemampuan Epidemiologi untuk mengetahi distribusi dan faktor- faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan. Maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat, berupa :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperanan dalam terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat dalam mencari data untuk penanggulangan serta cara pencegahanya.
2. Menyiapakan data/informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai status kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok penduduk yang terancam.
3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.
4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggualangi baik penyakit perorangan (tetapi dianalisis dalam kelompok )maupun kejadian luar biasa (KLB)/wabah dalam masyarakat.
5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.
Tampak bahwa Epidemiologi dapat dipergunakan dalam proses perencanaan yang meliputi identifikasi masalah, memilih prioritas, menyusun objektif, menerangkan kegiatan koordinasi, dan evaluasi ( DEVER, hal ix)
Selain itu dalam mempersipkan suatu intervensi pendidikan kesehatan, epidemiologi dapat diperunakan dalam membuat suatu “Diagnosis Epidemiologi” dari masalah yang memerlukan intervensi itu (GREEN, 15). Disini epidemiologi berperan dalam menentukan masalah kesehatan (health problem) berdasarkan indikator vital seperti mortalitas, morbiditas, fertilitas dan disabilitas. Juga dapat dipakai dalam menghirung frekuensi penyakit dalam bentuk insiden, prevalensi, distribusi, intensitas, dan perlangsungan (duration) suatu penyakit.
Sebagai contoh peranannya sebagai alat diagnosis keadaan kesehatan masyarakat (GREEN, hal 37), epidemiologi dapat memberikan gambaran/diagnosis tentang masalah yang berkaitan dengan kemiskinan (poverty) berupa malnutrisi, overpopulasi, kesakita ibu, rendahnya kesehatan infant, alcoholism, anemia, penyakit-penyakit parasit, dan kesehatan mental.